Bulan Baik Untuk Menikah Menurut Islam
Dalam pandangan hidup orang Jawa dan Islam, pernikahan merupakan suatu kejadian yang terbilang sangat sakral. Sehingga, ketika memutuskan untuk menikah jangan asal menentukan hari atau bulan agar pernikahan yang dilangsungkan tidak terjadi hal yang tidak inginkan, dan kehidupan dalam keluarga akan tentram dan aman.
Jika di pemikiran jawa menentukan hari pernikahan disebut dengan titen, sedangkan menurut pandangan islam menentukan tanggal atau bulan pernikahan ditentukan dari hadits. Hal ini bertujuan akan kebaikan dan kelancaran ketika berlangsungnya acara pernikahan, dan nantinya kelancaran tersebut tetap berlangsung dikemudian hari sehingga tercapai kehidupan yang baik.
Bulan Baik untuk Menikah Menurut Islam Jatuh di Bulan Syawal
Dalam kitab Quratul ‘Uyun karya Asy- Syekh Al-Imam Abu Muhammad diberikan penjelasan mengenai bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan. Dalam kitab ini diberikan penjelasan untuk menikah yang baik adalah di bulan Syawal dan disunahkan di bulan Romadhan, seperti salah satu hadits yang telah diriwayatkan sayyidah ‘aisyah r.a yang artinya:
“Rasulullah menikah dengan saya pada pada bulan syawal dan memasuki nikah juga pada bulan syawal, maka siapakah dari istri-istri rasulullah yang lebih utama bagi beliau daripada saya? Kemudian sayyidah ‘aisyah pun menyunahkan memasuki nikah dengan wanita-wanita pada bulan syawal. Dan rasulluah saw telah menyunahkan nikah pada bulan ramadhan.”
Selain itu, dalam setiap bulan untuk meninggalkan hari rabu di setiap akhirnya. Demikian juga di tanggal 3, 5, 13, 16, 21, 24 dan 25 dalam setiap bulannya, hal ini sesuai dengan penjelasan yang terdapat dalam Jami’us Shaghir, yang mengatakan bahwa hari rabu merupakan terhitung hari yang tidak baik. Selain itu, hindari juga menikah di hari sabtu karena hari sabtu merupakan hari besar bagi orang yahudi.
Hari dalam bulan hijriah yang tidak baik menurut masyarakat Jawa
Menurut agama islam adanya penjelasan dalam hadist yang mengatakan bulan baik untuk menikah menurut islam yaitu bulan Syawal dan sunnah bulan Ramadhan. Dalam suatu pandangan dari masyarakat Jawa sedikit adanya keselerasan dengan islam dalam menentukan hari yang tepat untuk acara saklar, salah satunya menikah. Di bawah ini ada beberapa penjelasan mengenai hari tidak baik dalam bulan hijriah yang tidak baik menurut masyarakat Jawa.
Bulan Hijriah | Tanggal |
Bulan sura | 6, 11 dan 18 |
Bulan sapar | 1, 10, dan 20 |
Bulan mulud | 1, 8, 10, 15, dan 20 |
Bulan bakdamulud | 10, 12, 20, dan 28 |
Bulan jumaidilawal | 1, 10, 11, dan 28 |
Bulan jumaidilakhir | 10, 14, dan 18 |
Bulan rajeb | 2, 13, 14, 18 dan 27 |
Bulan ruwah | 4, 12, 13, 26 dan 28 |
Bulan pasa | 7, 9, 20 dan 24 |
Bulan syawal | 2, 10 dan 20 |
Bulan dulkaidah | 2, 9, 13, 22 dan 28 |
Bulan besar | 6, 10, 12 dan 20 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar