Rabu, 27 Mei 2015

Bantu Pria Anda Hadapi Perubahan(September 2013)Banyak pria di masa mudanya pekerja keras, lalu di usia paruh baya masih berkutat mengejar kekuasaan dan uang. Ironisnya, setelah pensiun, meski akhirnya berhasil meraih sukses, mereka justru tidak dapat menikmatinya, karena terkapar dihajar penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Dibandingkan wanita, pria lebih sering mengabaikan keluhan kesehatan yang dirasakan. Biasanya mereka baru memeriksakan diri ke dokter di saat sudah parah. Padahal, mengabaikan keluhan bisa meningkatkan risiko penyakit jadi lebih berbahaya.

Menurut Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Ketua Pusat Studi Anti-Aging Medicine serta Program Magister dan Doktor Kekhususan Anti-Aging Medicine, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, penurunan fungsi fisik dan hormon (khususnya hormon testosteron) pada pria sebenarnya sudah terjadi sejak usia 30-an. Hanya banyak yang tidak menyadarinya. Apalagi jika selama ini mereka memiliki gaya hidup yang kurang sehat dan tidak menyadari selama ini hidup di lingkungan yang terpapar racun. Mulai dari udara yang dihirup, makanan yang dikonsumsi, dan orang-orang di sekitar yang membawa energi negatif ke dalam diri mereka. 

“Jika dibiarkan, kondisi ini akan terus memburuk, mengganggu kesehatan fisik maupun psikis, dan berujung pada rendahnya kualitas hidup mereka,” kata Wimpie yang juga Ketua Indonesian Center for Anti-Aging Medicine. Di sinilah peran Anda sebagai istri sangat dibutuhkan. Namun sebelum membantu mereka, Anda perlu memahami proses perubahan yang terjadi pada pria seiring usia mereka.

Pada setiap tahapan usia, mereka memiliki prioritas hidup yang berbeda sehingga juga akan berpengaruh terhadap kondisi fisik, mental maupun hormonal mereka. Sudah pasti, ujung-ujungnya akan mempengaruhi kualitas hidup mereka, juga kualitas hubungan perkawinan Anda berdua.

Misalnya, di usia 40-an, karier dan keluarga merupakan prioritas pria. Terkadang, karena terlalu fokus pada kedua hal ini, mereka mengabaikan kondisi kesehatannya sendiri. Karena itulah masa ini dianggap sebagai masa yang kritis: jika mereka sadar dan mau mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, maka mereka akan meraih sukses.

Contohnya Bill Clinton dan Barack Obama yang tampil menjadi Presiden Amerika Serikat di usia 40-an. Atau aktor Hugh Jackman dan Daniel Craig yang justru makin bersinar di atas usia 40-an.

Pada usia ini, terutama di atas usia 45, pria baru menyadari penurunan kemampuan fisik mereka. Jika sejak muda mereka tidak terbiasa berolahraga, ditambah punya kebiasan yang tidak sehat seperti merokok dan senang makan ‘sembarangan’ (yang mengandung kolesterol dan kadar garam tinggi), maka di usia 40 tahun biasanya sudah mulai terlihat timbunan lemak (terutama di bagian perut), cepat lelah, dan muncul beberapa gejala penyakit degeneratif. Apalagi jika mereka memiliki riwayat hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung. Hormon stres juga akan memperburuk kondisi ini, yang bisa mengarah pada kematian.

Perubahan hormonal pria di usia ini dapat mengganggu fungsi seksualitas Anda berdua. Banyak pria di usia ini yang mengalami masalah disfungsi ereksi. Mereka juga mulai mengalami gejala-gejala penurunan kadar testosteron yang mengarah pada terjadinya andropause. Faktor psikis seperti kejenuhan akan rutinitas dan stres tinggi juga dapat mengganggu fungsi seksual pria. Di samping fungsi seksual, kesuburan pria juga menurun. Kuantitas dan kualitas sel spermatozoa juga menurun. Jadi, tidak benar anggapan yang menyatakan bahwa kesuburan pria tak terpengaruh usia. Karena itu dianjurkan pada pasangan suami-istri usia di atas 40-an untuk tidak mempunyai anak lagi.

3 saran untuk pria usia 40-an:

• Perlambat ritme kerja & have fun!

Para pekerja keras yang perfeksionis rentan mengalami stres dan minim berolahraga, sehingga risiko terkena penyakit jantung (yang merupakan penyebab kematian pria nomor 1) di usia 40 tahunan relatif tinggi. Begitu hasil studi dari European Heart Journal. Jadi, ingatkan mereka untuk memperlambat ritme kerja dan mulailah melakukan kegiatan lain yang menyenangkan seperti traveling atau nonton untuk mengusir kepenatan.

• Mulailah pola hidup sehat

Dikatakan bahwa kanker adalah penyebab kematian pria nomor tiga di usia 40-an, dan kanker yang paling mematikan adalah kanker paru-paru. Jadi tak ada tawar menawar, mereka harus stop kebiasaan merokok dan mulai mengonsumsi banyak buah dan sayur, terutama brokoli, yang dapat membantu mengurangi risiko kanker paru-paru hingga 43% (hasil studi Johns Hopkins University).

• Ajak berolahraga: fokus pada fleksibilitas dan kekuatan otot
Olahraga teratur dapat melindungi jantung serta memperkuat otot, tulang, dan juga ereksi. Menurut Journal of the American Medical Association, pria disarankan melakukan latihan beban dan penguatan otot perut minimal 3 kali seminggu untuk mengatasi perut buncit dan memperkecil lingkar pinggang, sehingga mengurangi risiko munculnya penyakit degeneratif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar