Rabu, 20 Mei 2015

Waktu Anda Lebih Berharga dari Uang Anda

Saya ingin bertanya kepada Anda berapa banyak waktu produktif yang Anda gunakan selama seminggu. Tentunya diluar waktu tidur. Produktif itu bisa berupa kegiatan positif seperti bekerja di kantor, baca buku, nulis cerpen, berolahraga, menanam pohon atau hal-hal positif lainnya.
Mungkin diantara Anda ada yang menjawab 40 jam. Ini diperoleh dari 8 jam bekerja di kantor dikalikan dengan 5 hari kerja (Senin-Jumat). Selebihnya mungkin Anda membaca buku, menulis cerpen, berolahraga, atau melakukan kegiatan hobi. Katakanlah nambah 1 jam sehari untuk hal tersebut. Berarti jika dikalikan 5 hari kerja berarti sekitar 45 jam.
Untuk hari Sabtu dan Minggu bagaimana. Apakah Anda memiliki kegiatan produktif di dua hari tersebut ? Sebagian orang tidak melakukan apa-apa tatkala hari Sabtu dan Minggu tiba. Ada juga yang mengisinya dengan istirahat total dengan tidur seharian. Atau ada juga yang duduk di depan televisi seharian. Atau ada yang mengisinya dengan kegiatan bisnis yang menghasilkan uang.
Saya disini bukan ingin menghakimi kegiatan Anda itu bagus, benar, baik atau berkualitas. Tidak. Tidak. Saya bukan bermaksud seperti itu. Apa pun kegiatan Anda itu baik bagi Anda. Anda yang punya waktu Anda sendiri. Bukan orang lain. Terlepas dari semua hal itu, Saya hanya ingin mengingatkan Anda bahwa waktu itu lebih berharga dari uang Anda. Pada tulisan Saya kali ini Saya akan mencoba membuktikan bahwa hal itu benar adanya.
Saya ingin bertanya lagi kepada Anda,
Apakah ada orang di dunia ini yang memiliki waktu lebih dari 24 jam sehari ?
Kalau ada yang menjawab ada, tolong beritahu Saya ya. Soalnya Saya ingin tahu bagaimana dia bisa berbeda dengan orang lain.
Saya yakin dan percaya bahwa setiap orang yang hidup di muka bumi ini diberi waktu yang sama oleh Alloh Subhanalloh wa Ta’ala. Tidak terkecuali. Mulai dari Bill Gates sampai tukang bakso yang sering muncul di depan rumah. Begitu juga anak SD, dosen universitas sampai Presiden Barrack Obama. Semua orang hanya memiliki 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari dalam setahun. Tidak ada yang berbeda. Semua sama.
Namun anehnya koq semua orang memiliki waktu yang sama, tapi penghasilannya berbeda-beda. Bill Gates memiliki kekayaan USD 56 Milyar. Sementara tukang bakso yang sering menjadi langganan Saya cuma punya penghasilan IDR 50ribu sehari. Apa yang terjadi ? Apakah Anda pernah menanyakannya ? Dahulu saat Saya masih kecil, Saya sering menanyakan hal itu kepada orang tua Saya. Akan tetapi mereka tidak bisa menjawab secara lengkap. Yang mereka jawab cuma belajarlah yang baik agar bisa dapat nilai baik. Lalu bekerja di sebuah perusahaan yang bagus. Kemudian menikah, punya anak. Dan begitu seterusnya.
Karena Saya dulu patuh kepada orangtua ya Saya menurut saja. Saya sekolah dari TK, SD sampai perguruan tinggi. Meskipun begitu, nilai Saya tidak bagus-bagus amat. Orangtua Saya tidak terlalu menekankan pada nilai bagus. Yang penting naik kelas dan melanjutkan ke jenjang berikutnya. Mereka baru keras dan sangat menekan ketika Saya mulai meminta uang dan hal-hal yang memakai uang sebagai alat untuk menggunakannya.
Dari kecil Saya mempelajari bahwa waktu itu tidaklah terlalu penting. Yang penting hanyalah belajar, belajar dan belajar. Orangtua, Guru, Dosen dan Bos di kantor lah yang menentukan waktu Saya. Sampai suatu ketika  Saya menemukan sebuah buku tentang pentingnya penguasaan waktu. Pentingnya manajemen waktu. Ada hubungan yang sangat erat antara waktu dengan penghasilan.
Di buku itu diceritakan bagaimana seorang pengusaha wanita yang memulai usahanya dari nol sampai menjadi orang kaya yang berpenghasilan USD 1 Milyar. Dia mendapatkannya pada umur 26 tahun. Coba bayangkan umur 26 tahun ? 26 tahun ? Kalau Saya waktu umur segitu, Saya masih bekerja di sebuah perusahaan milik orang lain. Boro-boro bisa jadi pengusaha, buat makan aja sulitnya bukan main. Namun wanita yang masih muda itu mampu mendapatkannya. Saya jadi bertanya-tanya. Apa sih rahasianya. Apakah dia menggunakan ilmu hitam. Apakah dia anak orang kaya. Apakah dia memiliki suami orang kaya. Atau apakah dia keturunan dari konglomerat.
Ternyata pembaca blog Saya yang budiman, wanita itu tidak menggunakan ilmu hitam. Bukan anak orang kaya. Tidak memiliki suami orang kaya. Dan bukan dari keturunan konglomerat.
Dia hanya wanita biasa-biasa saja. Sama seperti wanita-wanita lainnya. Lalu apa sih rahasianya. Apa sih yang dilakukannya sehingga dia bisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar