Sabtu, 16 Mei 2015

Sombong Karena Minder

Tak semua orang sombong karena kelebihannya. Betapa banyak orang yang sombong demi menutupi kelemahannya. Ada orang yang “sok kuasa” dan sering menumpahkan amarah kepada orang lain. Dia merasa berhak marah dan merendahkan orang lain. Orang yang punya rasa sombong seperti ini, boleh jadi saat di rumah ia sangat takut kepada istrinya. Keangkuhannya untuk menutupi ketidakberdayaannya saat bersama istrinya.
Ada pula orang yang sering pamer kekayaan dan bisnisnya. Terkadang dibumbui dengan memamerkan berbagai fasilitas spesial yang dimilikinya. Hal ini dilakukan boleh jadi untuk menutupi ketidakmampuan mengelola bisnisnya. Bisnisnya banyak yang amburadul. “Omong besarnya” untuk menutupi keuntungan bisnisnya yang kecil. Pada hakikatnya, orang ini sombong karena minder.
Pada akhir tahun 90-an, saya pernah menjadi moderator dalam sebuah seminar. Sang pembicara menegur saya dengan keras karena saya tidak menyebutkan gelar akademiknya. Saat saya mendengarkan seminarnya, tenyata paparannya tak bermutu dan jauh dari bobot ilmiah. Gelar “magister” yang disandangnya telah membuatnya sombong. Padahal gelar akademiknya tidak mencerminkan buah pikirannya. Sombong tapi “isi kepalanya” kosong.
Ada juga orang yang menggebu-gebu bercerita tentang masa lalunya. Ia sangat bangga dengan berbagai prestasi yang diraihnya. Kesombongan yang dibungkus dengan cerita ini pada hakikatnya untuk menutupi ketiadaan prestasinya di masa kini. Ia boleh jadi hebat di masa lalu tetapi tak punya prestasi di masa kini. Sombong karena minder.
Seringkali ada orang yang berkata, “Nah, dulu gak ikut pendapat saya sih. Coba kalau ikut, hidup kamu gak akan kacau seperti sekarang.” Ucapan seperti ini atau senada juga mencerminkan orang yang sombong. Ia merasa pendapatnya sempurna dan jauh lebih baik dibandingkan yang lain. Padahal hakikatnya, ia ingin menutupi kelemahannya karena ketidaksanggupannya meyakinkan orang lain di masa lalu.
Orang yang punya kelebihan saja tidak boleh sombong apalagi orang yang punya banyak kelemahan. Tak baik sombong walau Anda punya banyak kelebihan apalagi sombong karena pada hakikatnya Anda minder.
Salam SuksesMulia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar