Friends Learning Together
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
Dalam kehidupan yang semakin berkembang, masyarakat dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti kebutuhan makan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan lainnya. Agar dapat mencukupi kebutuhan tersebut diperlukan uang sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di sini uang mempunyai peranan yang sangat penting, tanpa uang orang sulit memenuhi kebutuhan hidup. Dengan kata lain, setiap orang
baik di desa maupun di kota sangat membutuhkan uang sebagai sarana untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Selain uang, lembaga keuangan juga sangat berperan dalam penyediaan modal bagi masyarakat yang membutuhkan. Modal dipakai sebagai sarana
untuk membiayai dalam menciptakan barang/jasa sebagai alat pemuas kebutuhan. Pada HAL ini kalian diajak untuk mempelajari materi tentang uang dan lembaga keuangan.
Pelajarilah materi berikut dengan baik!
UANG
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, kita sangat membutuhkan uang. Dengan uang kita dapat membeli kebutuhan seperti makan atau pakaian yang kita pakai sehari-hari. Selain untuk membeli barang, uang juga kita gunakan untuk membeli jasa, misalnya
menjahitkan baju, membayar uang les, memperbaiki sepeda di bengkel, dan lain-lain. Sehingga dapat dikatakan uang merupakan alat untuk mempermudah dan memperlancar pemenuhan kebutuhan manusia. Sedangkan untuk mendapatkan uang, kita harus bekerja. Uang yang kita gunakan dalam kegiatan ekonomi sehari-hari mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai alat ukur, sebagai alat tukar, melakukan pembayaran yang berupa
barang dan jasa, serta sebagai alat penimbun kekayaan. Bagaimana terciptanya uang yang kita gunakan sekarang ini? Tentu ada sejarahnya bukan?
1. Sejarah/Asal-Usul Uang
Untuk mengetahui kapan masyarakat mulai menggunakan uang, maka perlu kita mempelajari perkembangan masyarakat karena uang merupakan hasil budaya dari perkembangan masyarakat. Pada masyarakat primitif, segala kebutuhan dicukupi sendiri
dan diusahakan sendiri, sehingga sesuatu yang diusahakan dan diproduksi akan dipakai untuk konsumsi sendiri. Jadi pada masyarakat ini belum dikenal adanya barter(tukar-menukar barang).Dengan semakin berkembangnya masyarakat dan semakin berkembangnya kebutuhan, maka manusia mulai sadar bahwa tidak mungkin semua kebutuhan dapat dipenuhi sendiri.
Mereka membutuhkan orang lain untuk diajak melakukan pertukaran guna memenuhi kebutuhannya. Sejak itulah terjadi proses pertukaran barang, yang dikenal dengan istilah
barter, contohnya beras ditukar dengan daging atau pakaian.
Sistem barter ini memiliki banyak kelemahan/kesulitan di antaranya:
a. sulit dalam menemukan orang yang mau diajak melakukan pertukaran
b. sulit dalam menemukan kebutuhan yang sesuai
c. sulit menentukan nilai barang yang akan dipertukarkan
d. sulit membawa/menyimpan barang yang dipertukarkan
e. tidak ada satuan ukuran umum yang tetap/pasti untuk menyatakan nilai barang yang dipertukarkan.
Setelah masyarakat bertambah maju dan merasakan bahwa sistem barter sulit
dilaksanakan, maka dicarilah cara lain yaitu dengan menetapkan suatu macam barang sebagai alat perantara dalam tukar-menukar, yang dapat ditukarkan dengan segala macam
barang kebutuhan. Barang yang digunakan sebagai alat perantara harus memenuhi syarat berikut.
a. Barang itu digemari, diterima, dan dibutuhkan semua orang.
b. Barang itu setiap saat dapat dipertukarkan.
Contoh uang barang tersebut adalah garam, tembakau, gading gajah, kerang, dan kulit binatang. Penggunaan uang barang itu akhirnya juga menimbulkan kesulitan antara lain:
a. tidak tahan lama,
b. tidak mudah dibawa/disimpan,
c. tidak mudah dibagi-bagi menjadi bagian kecil dengan tidak mengurangi nilai sebenarnya,
d. nilai uang barang tidak tetap.
Tukar-menukar dengan perantara uang barang masih jauh dari sempurna dan banyak menemui kesulitan. Untuk itu dicarilah barang yang lebih praktis sebagai alat penukar
yaitu logam mulia (emas dan perak), karena emas dan perak mempunyai ciri-ciri yang diperlukan untuk menjadi uang. Ciri-ciri tersebut adalah:
a. tidak mudah rusak/tahan lama
b. memiliki nilai tinggi dan relatif stabil
c. mudah dipindah-pindah
d. mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
e. mudah disimpan/dibawa
f. jumlahnya terbatas
g. disenangi umum.
Contoh uang logam ini adalah uang logam Romawi kuno, uang Mesir, uang Dukaton, dan uang Gulden. Uang logam ini dalam praktiknya juga memiliki kesulitan-kesulitan
yaitu:
a. memerlukan tempat penyimpanan yang besar,
b. sulit membawa dalam jumlah banyak karena berat,
c. sulit menambah jumlahnya,
d. jumlah logam mulia tidak lagi dapat menyesuaikan dengan kebutuhan,
e. persediaan emas/perak sangat terbatas sekali.
Penggunaan logam mulia sebagai perantara pertukaran dirasakan kurang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan, maka digunakanlah kertas sebagai bahan pembuat uang. Uang kertas ini nilai intrinsiknya kecil sekali jika dibandingkan dengan nilai nominal.
Sehingga akhirnya uang kertas merupakan uang kepercayaan karena dipercaya masyarakat
sebagai alat tukar. Dalam peredarannya uang kertas ini didampingi dengan uang logam dan berlaku sampai sekarang.
2. Pengertian Uang
Setiap hari hampir setiap orang membutuhkan uang sebagai sarana uantuk mendapatkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhannya, misalnya membeli bensin
bagi pengendara kendaraan bermotor, membayar pajak, membeli tiket pertunjukan, membeli aneka barang, membayar uang sekolah, dan sebagainya. Tapi tahukah kalian apa yang dimaksud dengan uang? Untuk mengetahui dan memahami pengertian uang, di bawah ini dikemukakan beberapa definisi uang dari para ahli ekonomi.
a. D.H. Robetson D.H. Robetson, uang adalah sesuatu yang umum diterima untuk pembayaran barang.
b. Albert Gailort Hart Albert Gailort Hart, uang adalah kekayaan yang dapat digunakan oleh pemiliknya
untuk melunasi hutang dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga.
c. Rollin G. Thomas Rollin G. Thomas, uang adalah segala sesuatu yang diterima secara umum sebagai
alat pembayaran bagi pembelian barang, jasa, dan kekayaan berharga serta untuk
pembayaran hutang.
d. R.S. Sayers R.S. Sayers, uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai alat pembayaran hutang.
e. A.C. Pigou A.C. Pigou, uang adalah segala sesuatu yang umum digunakan sebagai alat penukar.
f. George N. Halm George N. Halm, uang adalah alat untuk mempermudah pertukaran dan dapat mengatasi kesukaran-kesukaran dari barter.
Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa para ahli ekonomi dalam mendefinisikan uang menitikberatkan pada fungsi uang, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa uang merupakan alat pembayaran yang sah untuk mempermudah pertukaran dan pertukaran.
3. Syarat Uang
Adapun suatu benda dapat berfungsi sebagai uang apabila memenuhi kriteria atau
syarat berikut:
a. diterima umum
b. mudah disimpan
c. mudah dibawa
d. tidak mudah rusak
e. mudah dibagi-bagi menjadi satuan ukuran nominal yang lebih kecil
f. mempunyai kestabilan nilai
g. jumlah terbatas
h. tidak mudah ditiru/dipalsukan
4. Fungsi Uang
Kalian telah mengetahui dan merasakan manfaat uang dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk membayar atau membeli sesuatu yang dibutuhkan. Ini menunjukakan bahwa uang mempunyai banyak fungsi.
Fungsi uang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
a. Fungsi Asli
Fungsi asli uang ada dua, yaitu uang sebagai alat tukar dan uang sebagai satuan hitung.
1) Uang sebagai Alat Tukar
Uang dapat mengatasi kesulitan dan mempermudah pertukaran barang. Kesulitan dalam tukar-menukar secara barter dapat diatasi dengan adanya perantara uang. Dengan uang, tukar-menukar barang menjadi mudah dan lancar. Contoh, seorang petani membutuhkan baju, ia akan kesulitan menentukan ukuran apabila menukar beras miliknya dengan baju di toko baju. Akan tetapi dengan adanya uang kesulitan pertukaran beras
dengan baju dapat diatasi. Beras milik petani itu dijual sehingga ia akan memperoleh uang, dengan uang itu ia dapat membeli baju yang diinginkannya.
Dengan perantara uang, maka proses tukar menukar dapat berlangsung sebagai berikut.
a) Barang ditukar uang kemudian uang ditukar barang yang dibutuhkan
(barang - uang - barang)
b) Barang ditukar uang kemudian uang ditukar jasa yang dibutuhkan
(barang - uang - jasa)
c) Jasa ditukar uang kemudian uang ditukar barang yang dibutuhkan
(jasa - uang - barang)
d) Jasa ditukar uang kemudian uang ditukar jasa yang dibutuhkan
(Jasa - uang - jasa)
2) Uang sebagai Satuan Hitung
Uang dapat digunakan untuk menentukan hitungan suatu barang atau jasa, besarnya kekayaan, dan menghitung besarnya kredit atau hutang. Misalnya di toko pakaian harga
sebuah kaos Rp25.000,00 dan sebuah kemeja Rp50.000,00. Jika seseorang akan membeli kedua barang itu maka ia harus membayar dengan uang senilai Rp75.000,00. Dapat dikatakan bahwa harga sebuah kemeja sama dengan harga dua buah kaos.
Dalam kehidupan yang semakin berkembang, masyarakat dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti kebutuhan makan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan lainnya. Agar dapat mencukupi kebutuhan tersebut diperlukan uang sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di sini uang mempunyai peranan yang sangat penting, tanpa uang orang sulit memenuhi kebutuhan hidup. Dengan kata lain, setiap orang
baik di desa maupun di kota sangat membutuhkan uang sebagai sarana untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Selain uang, lembaga keuangan juga sangat berperan dalam penyediaan modal bagi masyarakat yang membutuhkan. Modal dipakai sebagai sarana
untuk membiayai dalam menciptakan barang/jasa sebagai alat pemuas kebutuhan. Pada HAL ini kalian diajak untuk mempelajari materi tentang uang dan lembaga keuangan.
Pelajarilah materi berikut dengan baik!
UANG
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, kita sangat membutuhkan uang. Dengan uang kita dapat membeli kebutuhan seperti makan atau pakaian yang kita pakai sehari-hari. Selain untuk membeli barang, uang juga kita gunakan untuk membeli jasa, misalnya
menjahitkan baju, membayar uang les, memperbaiki sepeda di bengkel, dan lain-lain. Sehingga dapat dikatakan uang merupakan alat untuk mempermudah dan memperlancar pemenuhan kebutuhan manusia. Sedangkan untuk mendapatkan uang, kita harus bekerja. Uang yang kita gunakan dalam kegiatan ekonomi sehari-hari mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai alat ukur, sebagai alat tukar, melakukan pembayaran yang berupa
barang dan jasa, serta sebagai alat penimbun kekayaan. Bagaimana terciptanya uang yang kita gunakan sekarang ini? Tentu ada sejarahnya bukan?
1. Sejarah/Asal-Usul Uang
Untuk mengetahui kapan masyarakat mulai menggunakan uang, maka perlu kita mempelajari perkembangan masyarakat karena uang merupakan hasil budaya dari perkembangan masyarakat. Pada masyarakat primitif, segala kebutuhan dicukupi sendiri
dan diusahakan sendiri, sehingga sesuatu yang diusahakan dan diproduksi akan dipakai untuk konsumsi sendiri. Jadi pada masyarakat ini belum dikenal adanya barter(tukar-menukar barang).Dengan semakin berkembangnya masyarakat dan semakin berkembangnya kebutuhan, maka manusia mulai sadar bahwa tidak mungkin semua kebutuhan dapat dipenuhi sendiri.
Mereka membutuhkan orang lain untuk diajak melakukan pertukaran guna memenuhi kebutuhannya. Sejak itulah terjadi proses pertukaran barang, yang dikenal dengan istilah
barter, contohnya beras ditukar dengan daging atau pakaian.
Sistem barter ini memiliki banyak kelemahan/kesulitan di antaranya:
a. sulit dalam menemukan orang yang mau diajak melakukan pertukaran
b. sulit dalam menemukan kebutuhan yang sesuai
c. sulit menentukan nilai barang yang akan dipertukarkan
d. sulit membawa/menyimpan barang yang dipertukarkan
e. tidak ada satuan ukuran umum yang tetap/pasti untuk menyatakan nilai barang yang dipertukarkan.
Setelah masyarakat bertambah maju dan merasakan bahwa sistem barter sulit
dilaksanakan, maka dicarilah cara lain yaitu dengan menetapkan suatu macam barang sebagai alat perantara dalam tukar-menukar, yang dapat ditukarkan dengan segala macam
barang kebutuhan. Barang yang digunakan sebagai alat perantara harus memenuhi syarat berikut.
a. Barang itu digemari, diterima, dan dibutuhkan semua orang.
b. Barang itu setiap saat dapat dipertukarkan.
Contoh uang barang tersebut adalah garam, tembakau, gading gajah, kerang, dan kulit binatang. Penggunaan uang barang itu akhirnya juga menimbulkan kesulitan antara lain:
a. tidak tahan lama,
b. tidak mudah dibawa/disimpan,
c. tidak mudah dibagi-bagi menjadi bagian kecil dengan tidak mengurangi nilai sebenarnya,
d. nilai uang barang tidak tetap.
Tukar-menukar dengan perantara uang barang masih jauh dari sempurna dan banyak menemui kesulitan. Untuk itu dicarilah barang yang lebih praktis sebagai alat penukar
yaitu logam mulia (emas dan perak), karena emas dan perak mempunyai ciri-ciri yang diperlukan untuk menjadi uang. Ciri-ciri tersebut adalah:
a. tidak mudah rusak/tahan lama
b. memiliki nilai tinggi dan relatif stabil
c. mudah dipindah-pindah
d. mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
e. mudah disimpan/dibawa
f. jumlahnya terbatas
g. disenangi umum.
Contoh uang logam ini adalah uang logam Romawi kuno, uang Mesir, uang Dukaton, dan uang Gulden. Uang logam ini dalam praktiknya juga memiliki kesulitan-kesulitan
yaitu:
a. memerlukan tempat penyimpanan yang besar,
b. sulit membawa dalam jumlah banyak karena berat,
c. sulit menambah jumlahnya,
d. jumlah logam mulia tidak lagi dapat menyesuaikan dengan kebutuhan,
e. persediaan emas/perak sangat terbatas sekali.
Penggunaan logam mulia sebagai perantara pertukaran dirasakan kurang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan, maka digunakanlah kertas sebagai bahan pembuat uang. Uang kertas ini nilai intrinsiknya kecil sekali jika dibandingkan dengan nilai nominal.
Sehingga akhirnya uang kertas merupakan uang kepercayaan karena dipercaya masyarakat
sebagai alat tukar. Dalam peredarannya uang kertas ini didampingi dengan uang logam dan berlaku sampai sekarang.
2. Pengertian Uang
Setiap hari hampir setiap orang membutuhkan uang sebagai sarana uantuk mendapatkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhannya, misalnya membeli bensin
bagi pengendara kendaraan bermotor, membayar pajak, membeli tiket pertunjukan, membeli aneka barang, membayar uang sekolah, dan sebagainya. Tapi tahukah kalian apa yang dimaksud dengan uang? Untuk mengetahui dan memahami pengertian uang, di bawah ini dikemukakan beberapa definisi uang dari para ahli ekonomi.
a. D.H. Robetson D.H. Robetson, uang adalah sesuatu yang umum diterima untuk pembayaran barang.
b. Albert Gailort Hart Albert Gailort Hart, uang adalah kekayaan yang dapat digunakan oleh pemiliknya
untuk melunasi hutang dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga.
c. Rollin G. Thomas Rollin G. Thomas, uang adalah segala sesuatu yang diterima secara umum sebagai
alat pembayaran bagi pembelian barang, jasa, dan kekayaan berharga serta untuk
pembayaran hutang.
d. R.S. Sayers R.S. Sayers, uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai alat pembayaran hutang.
e. A.C. Pigou A.C. Pigou, uang adalah segala sesuatu yang umum digunakan sebagai alat penukar.
f. George N. Halm George N. Halm, uang adalah alat untuk mempermudah pertukaran dan dapat mengatasi kesukaran-kesukaran dari barter.
Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa para ahli ekonomi dalam mendefinisikan uang menitikberatkan pada fungsi uang, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa uang merupakan alat pembayaran yang sah untuk mempermudah pertukaran dan pertukaran.
3. Syarat Uang
Adapun suatu benda dapat berfungsi sebagai uang apabila memenuhi kriteria atau
syarat berikut:
a. diterima umum
b. mudah disimpan
c. mudah dibawa
d. tidak mudah rusak
e. mudah dibagi-bagi menjadi satuan ukuran nominal yang lebih kecil
f. mempunyai kestabilan nilai
g. jumlah terbatas
h. tidak mudah ditiru/dipalsukan
4. Fungsi Uang
Kalian telah mengetahui dan merasakan manfaat uang dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk membayar atau membeli sesuatu yang dibutuhkan. Ini menunjukakan bahwa uang mempunyai banyak fungsi.
Fungsi uang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
a. Fungsi Asli
Fungsi asli uang ada dua, yaitu uang sebagai alat tukar dan uang sebagai satuan hitung.
1) Uang sebagai Alat Tukar
Uang dapat mengatasi kesulitan dan mempermudah pertukaran barang. Kesulitan dalam tukar-menukar secara barter dapat diatasi dengan adanya perantara uang. Dengan uang, tukar-menukar barang menjadi mudah dan lancar. Contoh, seorang petani membutuhkan baju, ia akan kesulitan menentukan ukuran apabila menukar beras miliknya dengan baju di toko baju. Akan tetapi dengan adanya uang kesulitan pertukaran beras
dengan baju dapat diatasi. Beras milik petani itu dijual sehingga ia akan memperoleh uang, dengan uang itu ia dapat membeli baju yang diinginkannya.
Dengan perantara uang, maka proses tukar menukar dapat berlangsung sebagai berikut.
a) Barang ditukar uang kemudian uang ditukar barang yang dibutuhkan
(barang - uang - barang)
b) Barang ditukar uang kemudian uang ditukar jasa yang dibutuhkan
(barang - uang - jasa)
c) Jasa ditukar uang kemudian uang ditukar barang yang dibutuhkan
(jasa - uang - barang)
d) Jasa ditukar uang kemudian uang ditukar jasa yang dibutuhkan
(Jasa - uang - jasa)
2) Uang sebagai Satuan Hitung
Uang dapat digunakan untuk menentukan hitungan suatu barang atau jasa, besarnya kekayaan, dan menghitung besarnya kredit atau hutang. Misalnya di toko pakaian harga
sebuah kaos Rp25.000,00 dan sebuah kemeja Rp50.000,00. Jika seseorang akan membeli kedua barang itu maka ia harus membayar dengan uang senilai Rp75.000,00. Dapat dikatakan bahwa harga sebuah kemeja sama dengan harga dua buah kaos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar