Cara Menghadapi Mantan yang Masih Berharap
Sekali lagi, tidak usah lari. Lari baik untuk menurunkan berat badan, tapi tidak untuk menangani mantan yang masih berharap (heh??). Sebelum berhadapan langsung dengan si mantan, pertama-tama ada beberapa pertanyaan yang harus kamu tanyakan dulu ke diri kamu. Antara lain:
1. Ingat kembali alasan kamu putus. Apakah dengan alasan itu si mantan kamu masih pantas dapat kesempatan?
2. Kalau kalian putus karena kesalahan yang dia lakukan, sudah berapa kali dia melakukan kesalahan tersebut sebelumnya?
3. Apa yang sudah pernah diberikan oleh mantan kamu? Apakah semua yang pernah ia berikan membuat ia pantas untuk dipertahankan?
4. Tanya perasaan kamu, apakah kamu juga masih menyimpan harapan untuk balikan?
Nah, dari jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas seharusnya kamu sudah bisa menyimpulkan apakah kamu masih mau menerima si mantan kembali atau tidak. Kalau kamu memutuskan untuk menerimanya kembali, ya sudah, tidak perlu lanjut baca artikel ini (buat apa?). Tapi kalau kamu memutuskan untuk benar-benar berpisah dan bersumpah darah tidak akan menerima si mantan lagi walaupun dunia kemudian kiamat dan kalian berdua satu-satunya manusia di muka bumi, maka di bawah ini beberapa cara untuk menghentikan mantan yang obsesif.
- Jangan Lari
Apa yang seharusnya kamu lakukan adalah membuat si mantan makin ilfil. 2 cara ini adalah cara yang pernah dipakai mantan saya waktu saya dengan menyedihkannya masih ngejar-ngejar dia. Dan cara ini ampuh banget, setidaknya untuk saya waktu itu.
1. Ketika si mantan telepon, angkat teleponnya dan taruh di bawah bantal. Dijamin, pada titik tertentu dia tidak akan kuat lagi isi pulsa.
2. Ketika ketemu, jangan pernah anggap dia ada. Biarkan dia ada di sekitar kamu, biarkan dia ngoceh, tapi jangan pernah balas perkataannya. Perlakukan dia seperti mahkluk halus yang kasat mata.
- Jauhi Teman-Temannya
Walaupun begitu, tidak berarti kamu juga harus musuh-musuhan dengan teman-temannya. Mungkin saja jodoh kamu malah akan datang dari teman-temannya mantan kamu (well, siapa yang tau?). Tapi mantan yang putus asa biasanya akan menggunakan semua koneksi yang dia punya untuk menggangu ketenangan kamu. Gangguan mantan yang biasa datang dari teman-temannya bisa kamu hadapi seperti ini:
Hindari pertemuan dengan teman-temannya. Jangan mau diajak ketemuan dengan teman-temannya, setidaknya jangan dulu lah. Kamu bisa pakai alasan apa saja selama masuk akal dan tidak menyinggung perasaan mereka. Kenapa harus menghindari pertemuan? Karena akan semakin sulit untuk menolak ketika kamu ketemuan langsung dengan teman-temannya. Mereka akan berusaha membuat kamu merasa bersalah sudah memutuskan si mantan. Mereka akan mengungkapkan serangkaian tragedi dan menghubung-hubungkannya dengan kamu. Misalnya:
“Sejak kamu putus, si Jodi sekarang murung banget.”Beberapa teman-teman yang desperate kadang bahkan harus mengarang-ngarang tragedi:
“Sejak kamu putus, si Jodi jadi susah makan. Katanya sekarang lagi di dokter periksain maagnya.”
“Sejak kamu putus, si Jodi jadi kayak orang bego. Kita ngomong A, dia ngomong B. Kacau banget pikirannya” (Padahal mantan kamu dari dulunya emang udah bego).
“Waktu kamu putus, si Jodi ngiris nadinya pake silet karatan!”Nah, komunikasi-komunikasi seperti ini akan semakin sulit kamu tolak ketika kamu bertemu langsung. Apalagi kalau kamu tetap bersikap cuek, kamu bisa berisiko jadi musuh teman-temannya mantan kamu. Jadi daripada ribet, hindari dulu pertemuan langsung dengan mereka.
“Waktu kamu putus, si Jodi minum karbol dicampur tinta printer! Tintanya warna ungu lagi, warna kesukaan kamu.” (Kenapa gak dimakan aja sekalian printernya ya?)
- Kembalikan Semua Pemberiannya
Selain menjadi pesan yang tegas buat mantan kamu yang psikopat itu, mengembalikan barang-barang pemberiannya bisa membantu kamu berusaha move on dari mantan. Tidak ada lagi benda-benda di sekitar kamu yang bisa secara tidak sengaja membuat kamu memimpikan mantan kamu lagi. Dengan begini, kamu sudah siap dengan lembaran hidup baru dengan orang lain yang lebih baik…… atau mungkin lebih rusak lagi, siapa yang tau? Hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar